Nama Tokoh – Tokoh Kebangkitan Nasional Serta Peranannya
Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, sebuah momen bersejarah yang tak lepas dari perjuangan gigih para pahlawan bangsa. Di balik kemerdekaan Indonesia, terdapat kisah inspiratif dari para tokoh yang membangkitkan semangat nasionalisme dan menumbuhkan rasa persatuan di tengah penjajahan Belanda
-
Wahidin Soediro Hoesodo
Sosok Wahidin Soediro Hoesodo bagaikan obor yang menerangi jalan menuju kebangkitan nasional. Beliau dikenal sebagai pendiri organisasi Budi Utomo, sebuah organisasi pemuda yang menjadi tonggak awal pergerakan nasional Indonesia.
Sebelumnya, Wahidin Soediro Hoesodo telah aktif menyuarakan gagasannya tentang nasionalisme, pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti melalui surat kabar bernama Retno Dhoemilah. Kiprahnya di dunia jurnalistik menjadi wadah baginya untuk menyebarkan semangat kebangsaan dan menumbuhkan kesadaran nasional di kalangan masyarakat.
-
Soetomo
Berjalan seiring dengan Wahidin Soediro Hoesodo, Soetomo turut menjadi pencetus Budi Utomo dan bahkan terpilih sebagai ketua organisasi. Tak hanya aktif di dunia politik, Soetomo juga mengabdikan dirinya sebagai dokter dan pendidik.
Dedikasi beliau tercurah untuk memajukan kesehatan dan pendidikan masyarakat Indonesia. Soetomo meyakini bahwa pendidikan merupakan kunci utama untuk mencapai kemerdekaan dan kemajuan bangsa.
-
Sang Orator yang Mengobarkan Semangat Patriotisme
HOS Tjokroaminoto, seorang orator ulung yang mampu membakar semangat patriotisme pemuda Indonesia melalui pidato-pidatonya yang menggelegar.
Beliau tak gentar menyampaikan kritikan pedas terhadap penjajah Belanda, membangkitkan rasa nasionalisme dan perlawanan rakyat. Kiprahnya tak hanya terhenti di mimbar pidato, HOS Tjokroaminoto juga aktif dalam organisasi Sarekat Islam, memperjuangkan hak-hak rakyat dan melawan penindasan kolonialisme.
-
Soewardi Soerjaningrat
Soewardi Soerjaningrat, yang kemudian dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara, memulai kiprahnya di dunia jurnalistik. Semangatnya untuk membela rakyat Indonesia mengantarkannya bertemu dengan Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo, di mana mereka bahu-membahu membangun Indische Partij.
Perlawanan mereka yang gigih terhadap Belanda membuat mereka diasingkan ke Belanda. Kegigihan Soewardi Soerjaningrat tak pernah padam. Sekembali ke tanah air, beliau mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang berfokus pada pengembangan karakter dan budi pekerti bangsa.
-
Tjipto Mangoenkoesoemo
Tjipto Mangoenkoesoemo, seorang dokter yang tak segan mengkritik keras Belanda melalui tulisannya di harian De Locomotief dan Bataviaasch Nieuwsblad. Keberaniannya tak luput dari perhatian penjajah, yang akhirnya memberhentikannya dari tugasnya sebagai dokter pemerintah.
Tak patah semangat, Tjipto Mangoenkoesoemo bertemu dengan Douwes Dekker dan Soewardi Soerjaningrat. Perjuangan mereka bertiga membangkitkan semangat juang rakyat dan membuat Belanda geram, hingga mereka diasingkan ke Belanda.
-
Douwes Dekker
Meskipun berdarah campuran Indonesia dan Belanda, Danudirja Setiabudi, atau yang dikenal sebagai Douwes Dekker, tak tahan melihat ketimpangan antara pribumi dan orang Belanda di Indonesia.
Hal ini menjadi pendorongnya untuk mendukung rakyat Indonesia dan bersama-sama melawan penjajahan. Kiprahnya bersama Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat di Indische Partij menjadi bukti nyata komitmennya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.