Profil Ketua BPUPKI Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat Beserta Perannya
Dr. Radjiman Wedyodiningrat: lahir pada 21 April 1879 di Yogyakarta, Hindia Belanda, dan meninggal pada 20 September 1952 di Ngawi, Indonesia. Ia adalah seorang dokter dan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia.
Sebagai anggota organisasi Budi Utomo, Dr. Radjiman terpilih untuk memimpin Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, bersama dengan Soekarno dan Mohammad Hatta, ia bertemu dengan Marsekal Lapangan Hisaichi Terauchi, komandan Jepang dari Grup Angkatan Darat Ekspedisi Selatan.
Dr. Radjiman juga dikenal sebagai pejuang kemerdekaan yang berperan aktif dalam menyukseskan kemerdekaan Indonesia. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2013
Pendidikan
Radjiman mendapatkan pendidikan yang sangat unik. Ia dimulai dengan mendengarkan pelajaran di bawah jendela kelas saat mengantarkan putra dr. Wahidin Soedirohoesodo ke sekolah.
Atas belas kasihan guru Belanda, ia diperbolehkan masuk ke dalam kelas.
Radjiman berhasil mendapatkan gelar dokter pada usia 20 tahun dan gelar Master of Art pada usia 24 tahun. Ia juga pernah belajar di Belanda, Prancis, Inggris, dan Amerika.
Karier
Radjiman adalah salah satu pendiri organisasi Budi Utomo. Pada tahun 1945, ia terpilih sebagai ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pada masa setelah kemerdekaan RI, Radjiman menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
Peran dalam BPUPKI
Sebagai ketua BPUPKI, Radjiman bertugas untuk memimpin dan memilah pendapat-pendapat yang diajukan selama sidang BPUPKI.
BPUPKI dibentuk oleh pemerintah Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 dengan tujuan untuk mempelajari hal-hal penting terkait tata pemerintahan Indonesia merdeka. Radjiman memimpin sidang BPUPKI yang berlangsung dari 29 April hingga 7 Agustus 1945, di mana mereka menyiapkan dasar-dasar negara dan menyusun konstitusi Indonesia.
Setelah kemerdekaan, Radjiman terus berperan dalam politik Indonesia. Ia duduk sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Radjiman juga pernah diterbangkan ke Saigon untuk bertemu dengan Marsekal Lapangan Hisaichi Terauchi, komandan Jepang dari Grup Angkatan Darat Ekspedisi Selatan, sehari setelah pengeboman atom di Nagasaki.
Radjiman Wedyodiningrat adalah seorang tokoh yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan terus berkontribusi dalam politik pasca-kemerdekaan.