Apa Itu Monarki?
Monarki adalah sebuah sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi dipegang oleh seorang penguasa tunggal yang disebut sebagai raja atau ratu. Dalam monarki, kepemimpinan dan gelar ini biasanya diwariskan secara turun-temurun melalui garis keturunan, meskipun ada juga monarki yang menggunakan sistem pewarisan yang berbeda, seperti pemilihan atau penunjukan.
Dalam monarki, raja atau ratu adalah kepala negara dan memiliki kekuasaan politik yang signifikan. Namun, dalam bentuk monarki konstitusional, kekuasaan raja atau ratu sering kali dibatasi oleh undang-undang dasar atau konstitusi yang membagi kekuasaan dengan badan legislatif atau badan eksekutif lainnya. Sebagai hasilnya, monarki konstitusional sering memiliki peran seremonial atau simbolis yang lebih besar daripada kekuasaan politik yang sebenarnya.
Berikut Sejarah Monarki
Sejarah monarki dapat ditelusuri kembali ribuan tahun ke masa kuno. Pada zaman kuno, banyak peradaban mengadopsi monarki sebagai bentuk pemerintahan mereka. Mesopotamia, Mesir kuno, Persia, dan Yunani kuno adalah beberapa contoh awal peradaban yang memiliki sistem monarki.
Salah satu contoh paling terkenal dari monarki kuno adalah Kekaisaran Romawi, yang pada awalnya merupakan republik, tetapi kemudian berubah menjadi kekaisaran dengan Kaisar sebagai kepala negara. Kekaisaran Romawi berkuasa selama berabad-abad dan memiliki pengaruh besar di Eropa dan Mediterania.
Selama Abad Pertengahan, monarki di Eropa menjadi semakin kuat dan memiliki peran yang signifikan dalam pembentukan negara-negara modern. Di Inggris, William the Conqueror dari Normandia menjadi Raja Inggris pada tahun 1066 dan mendirikan dinasti Plantagenet yang berkuasa selama berabad-abad.
Selama Renaisans dan era Pencerahan, terjadi perubahan penting dalam monarki di Eropa. Beberapa monarki di sini mengalami pembatasan kekuasaan oleh sistem pemerintahan konstitusional dan parlemen. Inggris menjadi contoh utama dengan Revolusi Inggris pada abad ke-17, yang menyaksikan pergeseran kekuasaan dari raja-raja Stuart ke parlemen.
Pada abad ke-18 dan ke-19, monarki di Eropa menghadapi tekanan dari gerakan-gerakan revolusi dan nasionalisme. Beberapa monarki digulingkan atau mengalami reformasi yang signifikan, sementara yang lain terus eksis dan beradaptasi dengan tuntutan zaman.
Pada abad ke-20, dengan lahirnya negara-negara baru setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II, beberapa monarki dihapuskan dan digantikan dengan republik. Namun, beberapa monarki tetap bertahan hingga saat ini, seperti Kerajaan Inggris, Spanyol, Belanda, Swedia, dan Jepang, meskipun peran mereka cenderung menjadi simbolik dan seremonial.
Dalam beberapa kasus, monarki telah mengalami perubahan signifikan di mana mereka menjadi monarki konstitusional, di mana kekuasaan politik raja atau ratu terbatas oleh undang-undang dasar atau konstitusi, sedangkan kekuasaan eksekutif sebagian besar berada di tangan pemerintah atau parlemen. Contoh-contoh ini termasuk Inggris, Spanyol, dan Belanda.
Berikut Jenis-jenis Monarki
-
Monarki Absolut
Dalam monarki absolut, raja atau ratu memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan dapat mengendalikan pemerintahan secara penuh tanpa pembatasan yang signifikan dari lembaga lain. Contohnya adalah monarki Saudi Arabia sebelum beberapa reformasi terakhir.
-
Monarki Konstitusional
Monarki konstitusional adalah bentuk monarki di mana kekuasaan raja atau ratu dibatasi oleh undang-undang dasar atau konstitusi. Pada umumnya, kekuasaan politik sebagian besar berada di tangan badan legislatif atau badan eksekutif lainnya. Contoh-contohnya adalah Kerajaan Inggris, Belanda, Spanyol, dan Jepang.
-
Monarki Parlementer
Monarki parlementer adalah jenis monarki konstitusional di mana raja atau ratu bertindak sebagai kepala negara yang simbolis, sedangkan kekuasaan politik sebagian besar berada di tangan parlemen atau badan eksekutif. Contoh-contohnya adalah Swedia, Denmark, dan Norwegia.
-
Monarki Elektif
Dalam monarki elektif, raja atau ratu dipilih oleh badan atau dewan tertentu. Proses pemilihan ini dapat melibatkan keluarga kerajaan atau anggota bangsawan. Contoh terkenal dari monarki elektif adalah Kerajaan Malaysia, di mana Raja Malaysia dipilih oleh Majelis Raja-Raja.
-
Monarki Dual
Monarki dual terjadi ketika ada dua penguasa yang berbagi kekuasaan. Biasanya, ini terjadi ketika penguasa utama adalah raja atau ratu, sedangkan penguasa lainnya memiliki peran lebih terbatas. Contoh dari monarki dual adalah Kerajaan Thailand, di mana ada Raja sebagai kepala negara dan Raja Mahkota sebagai pewarisnya.
-
Monarki Pencerahan
Monarki pencerahan adalah monarki yang mengadopsi prinsip-prinsip Pencerahan dan memberikan batasan pada kekuasaan monarki. Ini bisa mencakup pembagian kekuasaan dengan badan legislatif, pemisahan kekuasaan, dan perlindungan hak asasi manusia. Contoh-contoh monarki pencerahan adalah monarki modern di Eropa seperti Prancis, Belgia, dan Spanyol.
Berikut Negara Yang Mengunakan Sistem Monarki
-
Kerajaan Inggris
Inggris memiliki monarki konstitusional dengan Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara. Peran monarki di Inggris adalah terutama sebagai simbol nasional dan kepala negara yang mewakili kerajaan dalam upacara-upacara kenegaraan.
-
Kerajaan Belanda
Belanda juga memiliki monarki konstitusional dengan Raja Willem-Alexander sebagai kepala negara. Monarki Belanda memiliki peran simbolis dalam pemerintahan, sementara kekuasaan politik sebagian besar berada di tangan parlemen dan pemerintah.
-
Kerajaan Spanyol
Spanyol memiliki monarki konstitusional dengan Raja Felipe VI sebagai kepala negara. Monarki Spanyol juga memiliki peran simbolis dan peran seremonial dalam pemerintahan, sementara kekuasaan politik berada di tangan badan eksekutif dan legislatif.
-
Kerajaan Swedia
Swedia adalah negara dengan monarki konstitusional di mana Raja Carl XVI Gustaf adalah kepala negara. Peran monarki di Swedia juga lebih bersifat simbolis dan seremonial, sementara kekuasaan politik berada di tangan parlemen.
-
Kerajaan Norwegia
Norwegia juga memiliki monarki konstitusional dengan Raja Harald V sebagai kepala negara. Seperti negara-negara lain dengan monarki konstitusional, peran monarki di Norwegia adalah terutama simbolis.
-
Kerajaan Denmark
Denmark adalah negara dengan monarki konstitusional di mana Ratu Margrethe II adalah kepala negara. Monarki Denmark juga memiliki peran simbolis dan seremonial dalam pemerintahan.
-
Kerajaan Jepang
Jepang adalah negara dengan monarki konstitusional di mana Kaisar Naruhito adalah kepala negara. Monarki Jepang memiliki peran simbolis yang penting dalam masyarakat Jepang dan peran politik yang terbatas.