Ekosistem Terestrial: Pengertian Serta Jenis-Jenisnya
Ekosistem terestrial merupakan ekosistem yang berada di daratan, meliputi komunitas organisme hidup serta interaksi antara komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (unsur non-hidup) di wilayah tertentu. Ekosistem ini memainkan peran penting dalam kehidupan makhluk hidup karena merupakan tempat tinggal bagi berbagai spesies yang beradaptasi dengan kondisi lingkungan daratan.
Ekosistem terestrial memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi di bumi. Mereka menyediakan habitat bagi berbagai spesies, memengaruhi siklus hidrologi, dan berperan dalam penyimpanan karbon, yang penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Kompleksitas dan keragaman ekosistem ini mencerminkan bagaimana faktor-faktor fisik, iklim, dan ekologi terus berinteraksi dan berubah.
Pengertian Ekosistem Terestrial Menurut Para Ahli
Ekosistem terestrial, menurut para ahli, memiliki beragam definisi yang menyoroti aspek-aspek penting dari ekosistem ini.
-
Sir Arthur George Tansley (1935)
Mendefinisikan ekosistem terestrial sebagai unit ekologi kompleks yang terdiri dari struktur dan fungsi yang saling berkaitan dengan keanekaragaman spesies. Ia menekankan pentingnya siklus materi dan aliran energi yang berlangsung melalui berbagai komponen dalam ekosistem.
-
Woodbury (1954)
Menambahkan bahwa ekosistem terestrial merupakan kesatuan kompleks dari sebuah wilayah yang mencakup habitat, tumbuhan, dan hewan. Semua komponen ini dianggap sebagai bagian dari satu kesatuan utuh, di mana mereka terlibat dalam siklus materi dan aliran energi.
-
Soemarwoto (1983)
Melihat ekosistem terestrial sebagai konsep sentral dalam ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem ini mencakup komponen-komponen yang saling mempengaruhi, termasuk rantai makanan dan jaring makanan, yang mengatur aliran energi dan siklus materi.
-
Deswaty Furqonita (2006)
Mendefinisikan ekosistem terestrial sebagai ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem ini meliputi keadaan tanah, iklim, kelembapan, curah hujan, dan sinar matahari, yang kemudian membentuk ekosistem besar dengan karakteristik khas yang disebut bioma.
Faktor yang Mempengaruhi Ekosistem Terestrial
Beragam faktor mempengaruhi ekosistem terestrial, seperti iklim, keadaan tanah, kelembapan, curah hujan, dan paparan sinar matahari. Faktor-faktor ini tidak hanya menentukan jenis vegetasi yang tumbuh di suatu wilayah, tetapi juga mempengaruhi jenis fauna yang dapat bertahan hidup di sana.
Jenis-Jenis Ekosistem Terestrial
Ekosistem terestrial sangat beragam, mencakup beberapa jenis ekosistem yang tersebar di berbagai belahan dunia. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem terestrial yang utama:
-
Ekosistem Padang Rumput
Ekosistem padang rumput mencakup wilayah yang dipenuhi rumput dan herba, dengan curah hujan yang cukup rendah sehingga tidak memungkinkan tumbuhnya hutan lebat. Terdapat dua jenis padang rumput utama: padang rumput beriklim sedang dan sabana (padang rumput tropis). Di wilayah ini, hewan pemakan rumput seperti kijang merupakan penghuni utama. Namun, banyak padang rumput telah diubah menjadi lahan pertanian, yang berdampak pada penurunan keanekaragaman hayati.
-
Ekosistem Tundra
Tundra adalah ekosistem yang dikenal dengan kondisi cuaca yang sangat dingin, dengan dua jenis utama: Tundra Arktik dan Tundra Alpine. Tundra Arktik berada di wilayah Lingkaran Arktik, sedangkan Tundra Alpine ditemukan di puncak gunung. Lingkungan ini mengalami suhu yang sangat rendah sepanjang tahun, dengan lapisan tanah yang sebagian besar tetap beku, kecuali lapisan atas yang mencair selama musim panas. Fenomena ini disebut permafrost.
-
Ekosistem Taiga
Taiga, atau hutan konifera utara, merupakan ekosistem yang dominan di belahan bumi utara, mencakup wilayah yang luas dengan tanah yang kurang subur. Taiga dicirikan oleh musim tanam yang pendek dan musim dingin yang panjang dan keras. Vegetasi yang tumbuh di taiga sebagian besar adalah pohon-pohon konifer seperti pinus, cemara, dan larch, yang mampu bertahan dalam kondisi yang keras. Hewan-hewan yang hidup di taiga termasuk lynx, moose, dan beruang.
-
Ekosistem Hutan
Hutan menutupi sepertiga dari daratan bumi dan terdiri dari berbagai jenis pohon yang mendominasi ekosistem ini. Hutan dibedakan berdasarkan jenis pohon yang tumbuh dan jumlah curah hujan yang diterima. Contohnya termasuk hutan gugur sedang, hutan hujan tropis, dan hutan jenis konifera utara. Hutan hujan tropis, dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun, dikenal sebagai salah satu ekosistem yang paling kaya akan keanekaragaman hayati.
-
Ekosistem Gurun
Gurun adalah ekosistem dengan kondisi lingkungan yang kering dan curah hujan yang sangat rendah. Gurun biasanya terletak di wilayah dengan garis lintang 20-30 derajat LU dan LS. Vegetasi di gurun terbatas pada tanaman xerofit yang memiliki adaptasi khusus untuk mempertahankan air. Fauna gurun mencakup hewan-hewan seperti ular, kadal, dan berbagai spesies mamalia kecil yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang ekstrem.
Secara keseluruhan, memahami dan melindungi ekosistem terestrial adalah kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem global serta memastikan kelangsungan hidup berbagai spesies, termasuk manusia.