Apa Itu Kalimat Kompleks? Pengertian dan Contohnya
Kalimat kompleks adalah salah satu jenis kalimat dalam tata bahasa yang sering digunakan dalam berbagai konteks tulisan, dari artikel ilmiah hingga novel fiksi. Namun, meski sering digunakan, banyak orang yang belum sepenuhnya memahami apa itu kalimat kompleks dan bagaimana cara menggunakannya dengan efektif. Nah untuk lebih paham mengenai penggunaan kalimat kompleks, yuk kita simak artikel berikut.
Pengertian Kalimat Kompleks
Apa itu kalimat kompleks? Kalimat kompleks merupakan jenis kalimat yang terdiri dari dua klausa, yaitu klausa utama (induk kalimat) dan klausa subordinatif (anak kalimat). Dalam struktur kalimat, klausa utama dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap, sementara klausa subordinatif tidak dapat berdiri sendiri dan selalu bergantung pada klausa utama.
Klausa subordinatif berfungsi sebagai pelengkap untuk klausa utama, menjadikannya saling terkait. Kalimat kompleks juga dikenal sebagai kalimat majemuk bertingkat. Dalam kalimat ini, klausa utama dapat berdiri sendiri, sementara klausa subordinatif membutuhkan klausa utama untuk membentuk kalimat yang lengkap.
Klausa subordinatif memiliki peran sebagai pengembangan kalimat, sehingga hubungan antara klausa utama dan klausa subordinatif tidak setara. Fungsi klausa subordinatif meliputi pelengkap objek, subjek, dan keterangan. Kalimat kompleks sering digunakan dalam penulisan karya tulis dan cerita fantasi, dan dapat terdiri dari dua klausa, tiga klausa, hingga tujuh klausa.
Ciri-Ciri Kalimat Kompleks
Untuk membedakan kalimat kompleks dari jenis kalimat lainnya, berikut adalah beberapa ciri khas yang bisa Anda perhatikan:
-
Kalimat kompleks terdiri dari setidaknya dua klausa, yaitu klausa utama dan klausa tambahan.
-
Kalimat kompleks biasanya mengandung kata penghubung yang menghubungkan klausa utama dengan klausa tambahan, seperti “karena”, “sehingga”, “meskipun”, atau “jika”.
-
Klausa tambahan tidak dapat berdiri sendiri dan selalu bergantung pada klausa utama untuk memberikan makna yang lengkap.
-
Klausa tambahan berfungsi untuk memberikan informasi lebih lanjut atau menjelaskan sesuatu yang berkaitan dengan klausa utama.
Contoh Kalimat Kompleks
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita lihat beberapa contoh kalimat kompleks berikut ini:
-
Contoh 1
Kalimat: “Saya pergi ke toko buku karena saya ingin membeli novel terbaru.”
Penjelasan:
Klausa Utama: “Saya pergi ke toko buku.”
Klausa Tambahan: “karena saya ingin membeli novel terbaru.”
Konjungsi Subordinatif: “karena”
Dalam contoh ini, klausa utama “Saya pergi ke toko buku” adalah informasi inti, sedangkan klausa tambahan “karena saya ingin membeli novel terbaru” memberikan alasan atau penjelasan mengapa klausa utama terjadi. -
Contoh 2
Kalimat: “Dia akan datang ke pesta jika cuaca mendukung.”
Penjelasan:
Klausa Utama: “Dia akan datang ke pesta.”
Klausa Tambahan: “jika cuaca mendukung.”
Konjungsi Subordinatif: “jika”
Pada contoh ini, klausa utama “Dia akan datang ke pesta” adalah informasi dasar, sedangkan klausa tambahan “jika cuaca mendukung” memberikan syarat atau kondisi yang harus dipenuhi agar klausa utama terjadi.
-
Contoh 3
Kalimat: “Meskipun dia sangat lelah, dia tetap menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.”
Penjelasan:
Klausa Utama: “Dia tetap menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.”
Klausa Tambahan: “Meskipun dia sangat lelah”
Konjungsi Subordinatif: “Meskipun”
Di sini, klausa utama “Dia tetap menyelesaikan pekerjaannya dengan baik” adalah inti dari kalimat, sedangkan klausa tambahan “Meskipun dia sangat lelah” memberikan kontras atau pengecualian terhadap klausa utama.