Manfaat Sayur Gambas Untuk Kesehatan Tubuh
Gambas, atau dikenal dengan nama lain oyong, adalah sayuran dari keluarga Cucurbitaceae yang sering dijadikan bahan dalam masakan sehari-hari. Sayuran ini memiliki bentuk panjang dengan permukaan bergaris dan tekstur dalam yang lembut setelah dimasak. Selain rasanya yang khas, gambas memiliki kandungan nutrisi yang melimpah, seperti serat, vitamin C, vitamin B, dan kalsium, menjadikannya pilihan makanan yang sehat. Rendah kalori dan bebas lemak, gambas sering digunakan dalam diet sehat untuk membantu menjaga berat badan dan mendukung fungsi pencernaan.
Lebih dari itu, gambas juga memiliki manfaat terapeutik. Ekstrak dari berbagai bagian gambas, termasuk buah dan bijinya, diketahui memiliki sifat antimikroba, antioksidan, dan anti-inflamasi. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa gambas dapat membantu mengontrol kadar gula darah, mendukung kesehatan hati, serta mengurangi risiko beberapa penyakit kronis. Penggunaannya juga meluas dalam pengobatan tradisional, seperti untuk mengatasi penyakit kuning dan batu ginjal. Dengan berbagai manfaatnya, gambas adalah tambahan yang bergizi dan serbaguna dalam menu harian.
Manfaat Gambas Untuk Kesehatan
-
Menjaga Kesehatan Organ Hati
Riset yang dipublikasikan di Frontiers in Pharmacology menunjukkan bahwa ekstrak etanol dari gambas berpotensi melindungi organ hati. Sayuran ini dapat menurunkan kadar SGPT, SGOT, bilirubin, kolesterol, dan trigliserida, yang semuanya terkait dengan fungsi hati. Meski penelitian masih terbatas pada eksperimen di laboratorium dan hewan, temuan awal ini mengindikasikan bahwa gambas dapat menjadi solusi potensial untuk gangguan hati.
-
Mengurangi Peradangan
Gambas mengandung flavonoid, senyawa yang bertindak sebagai anti-peradangan alami. Zat ini juga memiliki efek pereda nyeri (analgesik) pada dosis tertentu, sehingga gambas berpotensi membantu mengobati berbagai kondisi inflamasi.
-
Melawan Mikroba Penyebab Infeksi
Ekstrak gambas, baik dari buah, daun, maupun bijinya, diketahui memiliki sifat antimikroba. Zat ini efektif melawan bakteri seperti E. coli dan Staphylococcus aureus, membantu mencegah infeksi, terutama pada saluran pencernaan.
-
Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker
Penelitian mengungkapkan bahwa ekstrak gambads dapat menghambat perkembangan tumor pada hewan percobaan. Walaupun hasil ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan efektivitasnya pada manusia.
-
Mengurangi Gejala Rinitis Alergi
Uji klinis menunjukkan bahwa semprotan hidung berbahan dasar gambas mampu mengurangi gejala rinitis alergi. Efeknya bertahan lama dan dapat menjadi alternatif pengobatan selain terapi konvensional.
-
Mengontrol Kadar Gula Darah
Ekstrak biji gambas memiliki efek menurunkan kadar gula darah pada tikus percobaan. Hasilnya serupa dengan obat antidiabetes seperti metformin, menjadikan gambas sebagai opsi alami untuk pengobatan diabetes tipe 2.
-
Mengandung Nutrisi Esensial
Dalam 100 gram gambas, terdapat sejumlah nutrisi seperti:
- Kalori: 18,18 Kcal
- Protein: 0,46 g
- Serat: 42,94 g
- Kalsium: 99,78 mg
- Vitamin B1, B2, dan B3
Tingginya kandungan serat mendukung pencernaan, sementara kalsium berkontribusi pada kesehatan tulang.
-
Sumber Antioksidan Alami
Gambas mengandung beta-karoten dan flavonoid, senyawa yang berperan sebagai antioksidan. Zat ini membantu melindungi tubuh dari radikal bebas, memperkuat sistem imun, dan mencegah penyakit degeneratif.
-
Penggunaan Tradisional
- Mengatasi Penyakit Kuning: Jus dari daun atau buah gambas digunakan secara tradisional untuk menangani penyakit kuning.
- Membantu Mengatasi Batu Ginjal: Bijinya sering diolah menjadi ramuan herbal untuk meluruhkan batu ginjal.
Cara Mengolah Gambas
Gambas memiliki rasa yang agak pahit dan biasanya dimasak sebelum dikonsumsi. Biasanya, gambas diolah menjadi sup atau digoreng untuk meningkatkan cita rasanya.
Gambas tidak hanya lezat tetapi juga memiliki beragam manfaat kesehatan. Kandungan nutrisinya yang melimpah serta khasiatnya yang bermanfaat menjadikan gambas sebagai tambahan yang bernutrisi dalam menu harian. Namun, penelitian lebih mendalam masih diperlukan untuk memperkuat bukti khasiatnya bagi kesehatan manusia.