Eco Enzyme : Manfaat dan Cara Pembuatannya
Meningkatnya aktivitas masyarakat terutama aktivitas dalam rumah tangga memberikan banyak efek maupun dampak, salah satunya adalah meningkatkan jumlah sampah maupun limbah yang dihasilkan. Rumah tangga merupakan penghasil sampah yang cukup besar baik organik maupun anorganik. Sampah organik berasal dari hasil sisa-sisa makanan, sayur-sayuran, hasil cucian beras, dedaunan, minyak maupun kotoran hewan. Dengan menumpuknya sampah organik dapat menimbulkan gas metana yang berpotensi membuat ledakan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar mengurangi sampah dan limbah organik, salah satunya dengan membuat Eco Enzyme.
Apa itu Eco Enzyme?
Eco Enzyme merupakan salah satu pengolahan sampah organik yang pertama kali dicetus oleh Dr. Rasukon Poompanvong dari Thailand. Eco Enzyme merupakan cairan berwarna kecoklatan dengan aroma asam manis khas yang berasal dari fermentasi pencampuran sampah organik seperti ampas buah, sayuran, gula serta air (air hasil pembuangan AC, air hujan, maupun air keran) fermentasi yang dibuat dapat menghasilkan gas O3 (ozon).
Manfaat Eco Enzyme
Berdasarkan hasil riset Kementrian Kesehatan RI, ada beberapa manfaat penggunaan Eco Enzyme, yaitu:
-
Cairan pembersih serbaguna
Air eco enzyme dapat digunakan setiap hari di sekitar rumah seperti membersihkan seluruh rumah, mencuci pakaian, bahkan mencuci sayur dan buah. Dengan menyiapkan larutan campuran eco enzyme dan air untuk setiap penggunaan atau dengan umur simpan maksimal 7 hari. Dalam hal ini, kami harus mengingatkan Anda bahwa penyimpanan lebih dari 7 hari akan menyebabkan pertumbuhan bakteri di dalam air dan pembusukan larutan pembersih.
-
Pupuk tanaman
Selain sifatnya sebagai pembersih, eco enzyme juga cocok digunakan sebagai pupuk tanaman karena cairan ini mempunyai khasiat menyuburkan tanah dan tanaman, membasmi hama serta meningkatkan kualitas dan cita rasa sayur dan buah.
Cara penggunaan: campurkan 30ml eco enzyme dalam 2 liter air lalu semprotkan atau siram pada tanah/tanaman. Harus diingat bahwa untuk menghindari penggunaan larutan enzim yang 100% ramah lingkungan pada tanah atau tanaman, karena akan menyebabkan tanah menjadi asam, dan bahkan dapat “membakar” tanaman dari dalam. -
Pengusir hama
Eco enzyme sangat efektif dalam mengusir hama tanaman. Selain untuk mengusir hama, eco-enzyme juga dapat digunakan untuk mengusir hewan-hewan yang cukup mengganggu di dalam rumah seperti semut, lalat, kecoa, nyamuk dan serangga lainnya. Cara penerapan enzim ekologi terhadap hama adalah dengan mencampurkan 500 ml air ke dalam 15 ml cairan enzim ekologi, lalu semprotkan pada area yang diinginkan.
-
Melestarikan lingkungan
Larutan pembersih komersial saat ini seringkali mengandung berbagai senyawa kimia seperti fosfat, nitrat, amonia, klorin dan senyawa lain yang kurang ramah terhadap manusia dan lingkungan. Senyawa ini berpotensi mencemari udara, tanah, air tanah, sungai dan laut. Dengan menggunakan cairan organik ini sebagai larutan pembersih alami memberikan kontribusi besar dalam melindungi lingkungan.
Para ahli berpendapat bahwa dengan menggunakan 1 liter larutan cairan organik ini dapat membersihkan hingga 1.000 liter air sungai yang tercemar.
Cara Pembuatan Eco Enzyme
-
Siapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti limbah sayur dan buah yang sudah dipotong kecil-kecil, air dan gula dengan perbandingan 3 : 10 : 1 serta wadah kedap udara.
-
Larutkan gula dalam air dan tambahkan sampah. Gunakan hanya daging buah dan sayuran. Hindari makanan dimasak berminyak dan sisa ikan dan daging. Tambahkan kulit jeruk, lemon, atau daun pandan untuk aroma eco-enzyme yang menyegarkan.
-
Sisakan ruang untuk fermentasi dan siimpan wadah tersebut di tempat yang aman, Setelah satu bulan buka tutup wadah larutan tersebut dan aduk dan ditutup kembali tunggu sampai 3 bulan.
-
Setelah 3 (tiga) bulan proses fermentasi, wadah dibuka dan saring eco enzyme dan cairan yang dihasilkan siap digunakan.
Demikian sejumlah informasi mengenai Eco Enzyme yang dapat dirangkum, semoga bermanfaat.









