Perbedaan Vertebrata dan Avertebrata
Perbedaan utama antara hewan vertebrata dan avertebrata terletak pada struktur tubuhnya, khususnya keberadaan tulang punggung. Hewan vertebrata memiliki tulang belakang yang berfungsi sebagai penopang tubuh dan pelindung bagi sistem saraf pusat, memungkinkan koordinasi gerakan yang lebih baik dan mendukung berbagai aktivitas tubuh.
Sebaliknya, hewan avertebrata tidak memiliki tulang belakang, sehingga struktur tubuh mereka lebih fleksibel dan memungkinkan mereka beradaptasi secara unik dengan lingkungan. Tanpa tulang punggung, mereka mengembangkan cara berbeda untuk bergerak dan bertahan hidup, menunjukkan keragaman luar biasa dalam dunia hewan.
Vertebrata
Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Vertebrata biasanya dikenal sebagai hewan tingkat tinggi yang bentuk tubuhnya mudah dikenali. Dalam klasifikasi biologis, mereka termasuk dalam subfilum Chordata. Pada saat tahap embrio, hewan vertebrata memiliki notochord (struktur pendukung tubuh) yang akan berkembang menjadi tulang belakang. Selain itu, vertebrata memiliki sistem saraf pusat berupa otak dan sumsum tulang belakang.
Ciri-ciri vertebrata
- Memiliki tulang belakang.
- Tubuhnya memiliki simetri bilateral.
- Terdapat rangka dalam sebagai tempat melekatnya otot.
- Memiliki rongga tubuh yang melindungi organ-organ dalam.
- Sistem pernapasan yang lengkap, seperti paru-paru atau insang.
- Sistem peredaran darah tertutup.
- Memiliki kelenjar hormon dan sistem saraf pusat.
Klasifikasi vertebrata
- Pisces – Kelompok ikan, seperti ikan marlin (bertulang keras) dan hiu (bertulang rawan).
- Amphibia – Hewan yang hidup di darat dan air, misalnya katak dan salamander.
- Reptilia – Hewan yang bernapas dengan paru-paru, seperti ular, buaya, dan kura-kura.
- Aves – Burung yang memiliki sayap, seperti penguin dan pipit.
- Mamalia – Hewan dengan kelenjar susu, misalnya kucing, anjing, dan manusia.
Avertebrata
Avertebrata, atau invertebrata, adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan ini lebih beragam jumlah spesiesnya dibanding vertebrata, mencapai sekitar 97% dari total spesies hewan di bumi. Avertebrata memiliki tubuh yang cenderung lebih sederhana dan sistem saraf yang tersebar.
Ciri-ciri avertebrata
- Tidak memiliki tulang punggung atau kerangka dalam.
- Tergolong organisme berdarah dingin.
- Tubuhnya lebih sederhana dan dibagi menjadi tiga bagian: kepala, dada, dan perut.
- Tidak memiliki paru-paru; pernapasan dilakukan melalui kulit atau organ khusus.
- Kebanyakan memiliki eksoskeleton untuk melindungi tubuhnya.
- Bereproduksi secara seksual dengan fusi gamet jantan dan betina.
Klasifikasi avertebrata
- Porifera – Hewan berpori, seperti sycon dan euspongia.
- Coelenterata – Hewan berongga, seperti hydra dan karang.
- Platyhelmintes – Cacing pipih, seperti cacing pita.
- Nemathelminthes – Cacing benang, contohnya cacing kremi.
- Annelida – Cacing bersegmen, seperti cacing tanah.
- Mollusca – Hewan bertubuh lunak, misalnya gurita dan kerang.
- Arthropoda – Hewan berkaki bersendi, seperti serangga dan udang.
- Echinodermata – Hewan dengan kulit berduri, seperti bintang laut.
Baik vertebrata maupun avertebrata memainkan peran penting dalam keseimbangan ekosistem. Vertebrata dikenal dengan sistem tubuh yang lebih kompleks, sedangkan avertebrata memiliki keragaman spesies yang jauh lebih tinggi.