Sejarah Indische Partij
Indische Partij adalah organisasi politik yang didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh Ernest François Eugène Douwes Dekker (Danudirdja Setiabudi), Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Organisasi ini merupakan organisasi modern ketiga yang berdiri setelah Budi Utomo dan Sarekat Islam.
Indische Partij muncul sebagai konsepsi politik dan program nasional yang ingin menggantikan De Indische Bond sebagai organisasi kaum Indo dan Eropa di Indonesia. Ernest François Eugène Douwes Dekker melihat ketidakadilan dan diskriminasi antara keturunan Belanda dan kaum Indo di masyarakat kolonial.
Ia ingin memperluas pandangannya terhadap masyarakat Indonesia secara umum dan memperjuangkan kepentingan golongan Indo serta kerjasama dengan penduduk Indonesia lainnya.
Tujuan Indische Partij
Tujuan utama Indische Partij adalah membangkitkan patriotisme semua “Indiers” terhadap tanah air, memajukan tanah air “Hindia”, dan mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Organisasi ini memiliki beberapa usaha untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain:
-
Memelihara nasionalisme Hindia dengan menyatukan kebangsaan semua bangsa Hindia, menyatupadukan intelek dalam golongan-golongan bangsa yang masih hidup terpisah, dan menghidupkan kesadaran diri dan kepercayaan terhadap diri sendiri.
-
Menyingkirkan kesombongan rasial dan keistimewaan ras, serta memajukan kerjasama nasional.
-
Memperkuat tenaga bangsa Hindia melalui kemajuan dalam bidang teknik, penguasaan diri, dan pola berpikir dalam bidang kesusilaan.
-
Menghapus ketidaksamaan hak kaum Hindia.
-
Memperkuat daya pertahanan bangsa Hindia untuk mempertahankan tanah air dari serangan asing.
-
Mengusahakan unifikasi, perluasan, pendalaman, dan Hindianisasi pengajaran.
-
Memperbesar pengaruh Pro-Hindia dalam pemerintahan.
-
Memperbaiki keadaan ekonomi bangsa Hindia, terutama dengan memperkuat yang lemah ekonominya.
-
Melakukan usaha-usaha lain yang sah dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tokoh-tokoh Indische Partij
Beberapa tokoh penting dalam Indische Partij adalah:
-
Ernest François Eugène Douwes Dekker (Danudirdja Setiabudi)
Merupakan salah satu perumus gagasan Indische Partij dan pendiri organisasi ini. Ia melihat ketidakadilan dalam masyarakat kolonial dan ingin memperjuangkan kepentingan golongan Indo serta kerjasama dengan penduduk Indonesia lainnya.
-
Cipto Mangunkusumo
Bertemu dengan Ernest François Eugène Douwes Dekker di Surabaya dan langsung terlibat dalam pembinaan partai yang bercorak nasional. Ia merupakan salah satu pendiri Indische Partij.
-
Suwardi Suryaningrat
Memberikan dukungan kepada Ernest François Eugène Douwes Dekker di Bandung. Ia juga merupakan salah satu pendiri Indische Partij.
Kemunduran Indische Partij
Setelah “Tiga Serangkai” (Ernest François Eugène Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat) pergi ke Belanda, Indische Partij mengalami kemunduran. Larangan dari pemerintah kolonial Belanda membuat organisasi ini terhambat dalam langkah-langkahnya.
Meskipun ada upaya untuk mengubah nama menjadi “Partai Insulinde”, tetapi organisasi ini tetap dilarang dan akhirnya melemah dan mati dengan sendirinya. Pengaruh dari Sarekat Islam yang semakin kuat juga berkontribusi terhadap kemunduran Indische Partij.