Sejarah Kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka adalah sebuah kerajaan Melayu yang berpusat di Malaka, Malaysia. Ditempatan pendiriannya pada tahun 1402, Kerajaan Malaka dihadiri oleh Parameswara, anak dari Raja Sriwijaya di Palembang. Pendiri kerajaan ini disinyalir berkaitan dengan perang saudara di Majapahit, yang menyebabkan Parameswara melarikan diri ke Tumasik (Singapura) dan kemudian menuju ke Semenanjung Malaya.
Parameswara mendirikan ini di sekitar pelabuhan Malaka, yang kemudian berkembang menjadi kerajaan Islam yang berpengaruh di Selat Malaka (Sumatera dan Semenanjung Malaka).
Berkembangnya kerajaan ini disebabkan oleh perdagangan internasional yang dilakukan oleh pedagang Islam yang berasal dari Samudra Hindia, Selat Malaka, Laut China Selatan, dan perairan Nusantara. Malaka dikenal sebagai pintu gerbang Nusantara, karena ia menjadi jalan lalu lintas bagi pedagang-pedagang asing yang berhak masuk dan keluar pelabuhan-pelabuhan Indonesia.
Raja Kerajaan Malaka
-
Parameswara (1402-1409)
Parameswara, anak dari Raja Sriwijaya di Palembang, mendirikan Kerajaan Malaka pada tahun 1402. Dia mendirikan kerajaan ini setelah melarikan diri dari kejaran pasukan Majapahit. Parameswara menganut agama Islam dan merubah namanya menjadi Iskandar Syah, kemudian menjadikan kerajaan ini menjadi Kerajaan Islam.
-
Iskandar Syah (1409-1414)
Pada masa pemerintahannya, Iskandar Syah meminta bantuan kepada Kaisar China dengan menyatakan takluk kepadanya pada tahun 1405.
Muhammad Iskandar Syah (1414-1424)Iskandar Syah memiliki putra bernama Muhammad Iskandar Syah, yang pada masa pemerintahannya meningkatkan kekuasaan Kerajaan Malaka hingga mencapai seluruh Semenanjung Malaya.
-
Mudzafat Syah (1424-1458)
Setelah berhasil menyingkirkan Muhammad Iskandar Syah, Mudzafat Syah naik tahta dengan gelar sultan. Pada masa pemerintahannya, terjadi serangan dari Kerajaan Siam (serangan dari darat dan laut), namun dapat digagalkan. Mengadakan perluasan wilayah ke daerah-daerah yang berada di sekitar Kerajaan Malaka seperti Pahang, Indragiri dan Kampar.
-
Sultan Mansyur Syah (1458-1477)
Sultan Mansyur Syah merupakan putra dari Sultan Mudzafat Syah. Pada masa pemerintahannya, kerajaan ini mencapai puncak kejayaan sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara.
-
Sultan Alaudin Syah (1477-1488)
Sultan Alaudin Syah merupakan putra dari Sultan Mansyur Syah. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka mulai mengalami kemunduran, satu persatu wilayah kekuasaan Kerajaan Malaka mulai melepaskan diri.
-
Sultan Mahmud Syah (1488-1511)
Sultan Mahmud Syah merupakan putra dari Sultan Alaudin Syah. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka merupakan kerajaan yang sangat lemah, wilayah kekuasaannya meliputi sebagian kecil Semenanjung Malaya.
Peninggalan Kerajaan Malaka
-
Benteng A Famosa: Simbol kejayaan Portugis di Malaka.
-
Istana Kesultanan Malaka: Tempat tinggal para sultan dan pusat pemerintahan.
-
Masjid Melaka: Salah satu masjid tertua di Malaka, pusat keagamaan dan pendidikan.
-
Kompleks Makam Sultan Malaka: Tempat peristirahatan para sultan dan keluarganya.
-
Bukit China: Tempat pemakaman orang-orang Tionghoa.
-
Koleksi Batu Bersurat dan Mata Uang: Menunjukkan sejarah dan hubungan perdagangan kerajaan.
-
Hikayat Hang Tuah dan Sejarah Melayu: Karya sastra yang menceritakan kisah dan sejarah kerajaan