Peserta Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar adalah pertemuan internasional yang berlangsung antara 16 September dan 21 September 1955 di Bandung, Indonesia. Konferensi ini merupakan inisiatif dari beberapa negara yang ingin menjalin kerja sama dalam rangka menghadapi perubahan politik dan ekonomi pasca Perang Dunia II. Tujuan utamanya adalah mempromosikan kerja sama ekonomi dan politik antara negara-negara Asia dan Afrika yang baru merdeka atau masih dalam proses dekolonisasi.
Berikut Peserta Konferensi Meja Bundar
Ada sejumlah pemimpin dan perwakilan negara yang hadir dalam Konferensi Meja Bundar. Beberapa anggota delegasi yang cukup terkenal termasuk:
-
Muhammad Daoud Khan (Afghanistan)
Khan adalah Perdana Menteri Afghanistan pada saat itu dan kemudian menjadi Presiden. Ia memimpin modernisasi di negaranya dan berusaha menjaga keseimbangan dalam hubungan internasional dengan Blok Barat dan Blok Timur.
-
U Nu (Burma, sekarang Myanmar)
U Nu adalah Perdana Menteri Burma yang pertama dan juga pemimpin dalam perjuangan kemerdekaan negaranya. Ia dikenal karena upaya-upayanya mempromosikan demokrasi dan persatuan etnis di Burma.
-
Norodom Sihanouk (Kamboja)
Sihanouk adalah Raja Kamboja yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan dari penjajahan Prancis. Ia kemudian menjadi pemimpin politik dan memainkan peran dalam diplomasi internasional.
-
Zhou Enlai (Republik Rakyat Tiongkok)
Seorang diplomat dan politikus Tiongkok yang menjadi Perdana Menteri Tiongkok. Zhou terkenal karena perannya dalam diplomasi dan pembentukan Republik Rakyat Tiongkok.
-
Gamal Abdel Nasser (Mesir)
Nasser adalah Presiden Mesir yang berperan dalam Revolusi Mesir 1952. Ia dikenal karena nasionalisme Arab dan kepemimpinannya dalam gerakan non-blok.
-
Emperor Haile Selassie (Ethiopia)
Haile Selassie adalah Kaisar Ethiopia yang memainkan peran penting dalam menentang penjajahan Italia selama Perang Italia-Ethiopia. Ia juga menjadi pemimpin dalam Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
-
Kwame Nkrumah (Ghana)
Nkrumah adalah pemimpin kemerdekaan Ghana dan Presiden pertama setelah merdeka. Ia aktif dalam gerakan non-blok dan memainkan peran penting dalam persatuan Afrika.
-
Jawaharlal Nehru (India)
Nehru adalah Perdana Menteri India pertama yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan India. Ia dikenal sebagai tokoh demokrasi, sekulerisme, dan diplomat.
-
Sukarno (Indonesia)
Sukarno adalah Presiden pertama Indonesia dan pemimpin pergerakan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Ia adalah pendukung kuat pergerakan non-blok.
-
Mohammad Reza Shah Pahlavi (Iran)
Shah Pahlavi adalah Shah Iran yang mendukung modernisasi negaranya, namun juga dihadapkan pada kritik dan protes terhadap pemerintahannya.
-
Faisal II (Iraq)
Raja Faisal II adalah kepala monarki di Irak. Ia masih muda pada saat itu dan masih dalam masa belajar kepemimpinan.
-
Tanzan Ishibashi (Jepang)
Ishibashi adalah Perdana Menteri Jepang yang mendukung hubungan internasional yang lebih baik dan perdamaian dunia.
-
Hussein bin Talal (Yordania)
Raja Hussein adalah kepala monarki Yordania yang dikenal karena upayanya mempertahankan stabilitas di negaranya dalam situasi politik yang kompleks.
-
Prince Souvanna Phouma (Laos)
Souvanna Phouma adalah Perdana Menteri Laos yang berupaya menjaga keseimbangan dalam politik domestik dan internasional dalam situasi Perang Dingin.
-
Camille Chamoun (Lebanon)
Chamoun adalah Presiden Lebanon yang berfokus pada mempertahankan stabilitas dan mengatasi konflik internal.
-
William Tubman (Liberia)
Tubman adalah Presiden Liberia yang mendorong modernisasi dan reformasi di negaranya.
-
King Idris (Libya)
Idris adalah Raja Libya yang juga menjadi tokoh penting dalam gerakan kemerdekaan Libya dari penjajahan Italia.
-
King Mahendra (Nepal)
Mahendra adalah Raja Nepal yang melakukan reformasi dalam pemerintahan kerajaan.
-
Muhammad Ali Jinnah (Pakistan)
Pendiri Pakistan dan Gubernur Jenderal pertama, Jinnah telah wafat sebelum konferensi, dan peran Pakistan diwakili oleh Mohammad Ali Bogra.
-
Carlos P. Garcia (Filipina)
Garcia adalah Presiden Filipina yang mendorong kebijakan nasionalis dan kemajuan ekonomi di negaranya.
-
Saud bin Abdulaziz Al Saud (Arab Saudi)
Raja Arab Saudi yang memainkan peran dalam hubungan internasional dan industri minyak.
-
Ismail al-Azhari (Sudan)
Al-Azhari adalah Presiden Sudan yang berjuang untuk kemerdekaan dan stabilitas di negaranya.
-
Shukri al-Quwatli (Suriah)
Al-Quwatli adalah Presiden Suriah yang terlibat dalam diplomasi regional dan internasional.
-
Plaek Phibunsongkhram (Thailand)
Phibunsongkhram, juga dikenal sebagai Phibun, adalah Perdana Menteri Thailand yang memimpin negaranya melalui era modernisasi.
-
Adnan Menderes (Turki)
Menderes adalah Perdana Menteri Turki yang mendorong modernisasi ekonomi dan politik di negaranya.
-
Phạm Văn Đồng (Vietnam Utara)
Đồng adalah Perdana Menteri Vietnam Utara yang berperan dalam perjuangan melawan penjajahan dan reunifikasi Vietnam.
-
Ngo Dinh Diem (Vietnam Selatan)
Ngo Dinh Diem adalah pemimpin Vietnam Selatan yang tidak hadir dalam konferensi, dan diwakili oleh Phan Huy Quát. Diem terlibat dalam upaya melawan komunisme dan mempertahankan pemerintahan di Vietnam Selatan.
-
Imam Ahmad (Yaman)
Imam Ahmad adalah pemimpin Yaman yang berjuang untuk kemerdekaan dan modernisasi di negaranya.