Alasan Pemerintah Stop Menyalurkan Bansos Beras
Mengapa Pemerintah Menghentikan Penyaluran Bansos Beras? Ini Alasannya!
Pemerintah resmi menghentikan sementara distribusi bantuan pangan beras dan program beras murah Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP). Keputusan ini bukan tanpa alasan, melainkan sebagai strategi untuk menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani agar tidak jatuh terlalu rendah.
Mengapa Penyaluran Bansos Beras Dihentikan Sementara?
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa penghentian ini berlangsung selama dua bulan. Jika distribusi beras terus dilakukan tanpa henti, kelebihan pasokan di pasar bisa membuat harga gabah sulit naik. Hal ini diungkapkannya dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI pada Selasa (4/2/2025).
Langkah ini bertujuan menyeimbangkan sektor hulu dan hilir, terutama dalam menyambut panen raya. Saat ini, harga gabah di beberapa daerah masih berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Dengan kebijakan ini, kesejahteraan petani diharapkan meningkat tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi nasional.
Apa Dampaknya bagi Petani dan Masyarakat?
Menurut Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, program bansos beras sebenarnya dirancang untuk berjalan selama enam bulan pada 2025. Namun, distribusinya ditunda sementara guna menjaga keseimbangan harga gabah. Sementara itu, Bulog ditargetkan menyerap hingga 3 juta ton beras selama panen raya untuk memperkuat cadangan pangan nasional.
Bagaimana Nasib Penerima Bansos Beras?
Sebelumnya, pemerintah menetapkan bahwa program bantuan pangan beras akan berjalan selama enam bulan di tahun 2025. Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui kebijakan ini, dengan alokasi 960 ribu ton beras untuk 16 juta penerima bantuan pangan. Program ini dirancang sebagai jaring pengaman sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemerintah juga terus memperbarui data penerima bantuan agar lebih tepat sasaran. Fokus utama diberikan kepada kelompok desil 1 dan 2, termasuk perempuan kepala keluarga miskin serta lansia yang hidup sendiri.
Keputusan penghentian sementara bansos beras ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam menjaga keseimbangan harga pangan nasional. Dengan menunda distribusi, diharapkan harga gabah tetap stabil sehingga petani tidak mengalami kerugian akibat turunnya harga jual. Meski demikian, pemerintah memastikan bahwa bantuan ini tetap akan disalurkan sesuai jadwal setelah harga gabah lebih stabil.
Jadi, bagi masyarakat yang menantikan bansos beras, harap bersabar. Pemerintah tetap berkomitmen untuk membantu, namun juga harus mempertimbangkan kesejahteraan petani dan stabilitas harga pangan secara nasional.