Sejarah Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) berdiri pada tanggal 24 Mei 1937 di Jakarta, mencatat sejarahnya sebagai organisasi politik moderat yang muncul sebagai respons terhadap pembubaran Partai Indonesia (Partindo) pada tahun 1936.
Pembubaran Partindo, yang bersikap non-kooperatif terhadap pemerintah kolonial Belanda, menandai akhir dari gerakan nasionalis keras. Tokoh-tokoh terkemuka Partindo, seperti Sartono dan Sanusi Pane, merasa perlunya mencari jalan baru untuk melanjutkan perjuangan menuju kemerdekaan.
Dalam konteks ini, para tokoh bekas Partindo membentuk Gerindo dengan pendekatan yang lebih moderat dan kooperatif terhadap pemerintah Belanda. Gerakan ini menjadi tempat bagi mereka yang ingin melanjutkan perjuangan untuk kemerdekaan, tetapi dengan strategi yang lebih hati-hati dan terukur.
Sejak berdiri, Gerindo dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Sartono, Sanusi Pane, dan Moh. Yamin. Meskipun menunjukkan pendekatan kooperatif, Gerindo juga mengadopsi strategi radikal dan non-kooperatif dalam beberapa konteks, sejalan dengan kebutuhan perjuangan nasional.
Gerindo berfokus pada aktivitas politik, mengangkat isu-isu seperti otonomi Indonesia, kerjasama dengan organisasi pergerakan nasional lainnya, dan bahkan mengusulkan pembentukan Front Demokrasi untuk menghadapi ancaman fasisme Jepang. Meskipun secara politik lebih moderat, Gerindo tetap memiliki tekad untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, memperkuat ekonomi negara, meningkatkan kesejahteraan buruh, dan memberikan bantuan kepada pengangguran.
Sebagai kelanjutan dari tradisi Partindo, Gerindo menjadi salah satu aktor penting dalam dinamika pergerakan nasional Indonesia, membentuk sejarahnya sebagai organisasi yang berusaha mencapai kemerdekaan dengan pendekatan moderat dan taktik kooperatif yang cerdas.
Tujuan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Tujuan Gerindo antara lain adalah:
-
Mencapai kemerdekaan Indonesia.
-
Memperkokoh ekonomi Indonesia.
-
Mengangkat kesejahteraan kaum buruh.
-
Memberi bantuan bagi kaum pengangguran.
Tokoh-tokoh Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Beberapa tokoh penting yang terlibat dalam Gerindo antara lain:
-
Amir Syarifuddin: Pendiri Gerindo dan tokoh Partindo yang mendapatkan dukungan untuk mendirikan Gerindo.
-
A.K. Gani: Ketua Gerindo pertama meskipun sebenarnya kepemimpinan dipegang Amir Syarifuddin.
-
Sartono: Bekas tokoh Partindo yang terlibat mendirikan Gerindo.
-
Sanusi Pane: Bekas tokoh Partindo yang terlibat mendirikan Gerindo.
-
Mohammad Yamin: Bekas tokoh Partindo yang terlibat mendirikan Gerindo.
-
Wilopo: Menjabat sebagai sekretaris Gerindo.
Gerindo didirikan oleh tokoh-tokoh nasionalis yang sebelumnya terlibat dalam Partindo. Mereka mendirikan Gerindo sebagai wadah baru untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan pendekatan kooperatif. Tokoh-tokoh tersebut memegang peranan penting dalam kepemimpinan dan aktivitas Gerindo.
Aktivitas Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Gerakan Rakyat Indonesia fokus pada bidang politik, karena mereka percaya bahwa kemenangan di bidang politik merupakan jalan utama untuk mencapai kemerdekaan di bidang lainnya.
Namun, Gerindo juga tidak melupakan bidang ekonomi karena mereka menyadari bahwa susunan ekonomi yang baik akan berpengaruh terhadap bidang politik dan sosial. Beberapa aktivitas Gerindo di bidang politik antara lain:
-
Mendukung sebagian isi Petisi Sutarjo pada tahun 1936, yang merupakan usulan dari sejumlah anggota Volksraad untuk memberikan otonomi kepada Indonesia.
-
Masuk dan aktif dalam GAPI pada tahun 1939, yang merupakan wadah kerjasama antara organisasi-organisasi pergerakan nasional yang kooperatif.
-
Mengusulkan pembentukan Front Demokrasi pada tahun 1940, yang merupakan aliansi antara organisasi-organisasi pergerakan nasional dan partai-partai politik Belanda yang progresif untuk menghadapi ancaman fasisme Jepang.
-
Berpartisipasi dalam Persiapan Pendirian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945, yang merupakan lembaga yang dibentuk oleh Jepang untuk menyusun rancangan konstitusi Indonesia.