Data Bansos Masih Gagal Valid? Ternyata Ini 3 Alasannya
Data Bansos Masih Gagal Valid? Ternyata Ini 3 Alasannya. Bantuan sosial (Bansos) adalah sebuah inisiatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang kurang mampu di Indonesia. Namun, program ini sering kali tidak memberikan manfaat kepada pihak yang seharusnya, dan banyak masalah muncul di masyarakat.
Contohnya, ada orang yang tidak memenuhi syarat tetapi justru menerima bantuan, sementara mereka yang seharusnya mendapatkan bantuan namanya tidak tercantum. Selain itu, berikut adalah tiga alasan mengapa data bansos tidak akurat dan sulit untuk diperbarui.
1. Keterbatasan peran RT/RW dalam memperbarui data
Data bansos yang tidak tepat dan tidak terbaru bisa disebabkan oleh minimnya kontribusi RT/RW dalam mengumpulkan, memverifikasi, dan memperbarui informasi penduduk. Tanpa keterlibatan aktif RT/RW, proses pendataan masyarakat akan sulit mencapai ketepatan dan cakupan yang diperlukan.
Keberlangsungan program bantuan sosial banyak bergantung pada keakuratan data penduduk. Jika pengurus RT/RW tidak berperan aktif, maka data yang digunakan oleh pemerintah daerah menjadi tidak valid, sehingga berakibat pada kesalahan dalam penyaluran bantuan.
2. Keterbatasan akses dan pemahaman warga
Banyak warga yang belum tahu cara mengecek apakah mereka terdaftar sebagai penerima bansos atau tidak. Atau mereka kurang akrab dengan teknologi, dan tidak semua masyarakat memiliki akses ke internet atau smartphone.
Akibatnya, masyarakat merasa bahwa yang menerima bansos adalah mereka yang memiliki koneksi tertentu atau yang berhubungan dekat dengan pegawai berwenang.
Agar bisa memeriksa status penerimaan bantuan sosial secara mandiri, kamu bisa mendownload Aplikasi Cek Bansos (di Google Play Store). Aplikasi ini merupakan karya resmi dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang dirancang untuk memberikan akses langsung kepada masyarakat dalam memeriksa status penerima berbagai program bantuan sosial. Jika belum memahami cara penggunaannya, kamu bisa meminta bantuan dari perangkat desa atau teman yang lebih paham.
3. Proses birokrasi yang lambat
Salah satu masalah utama adalah lamanya alur proses data yang cukup berbelit-belit. Setiap tahap, mulai dari RT/RW hingga verifikasi dan validasi oleh pemerintah pusat, bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Kadang-kadang, proses ini menjadi lambat karena kurangnya dana di daerah, kelengkapan dokumen, hingga prioritas yang diberikan kepada daerah tertentu. Selain itu, terdapat banyak lembaga yang terlibat dalam pengelolaan data penerima bansos dengan masing-masing standar dan regulasi yang rumit. Jadi sangat merepotkan, bukan!
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan data bansos tidak valid atau bahkan belum diperbarui. Hal ini berakibat pada ketidakakuratan program bantuan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dari kurangnya peran RT/RW sampai rumitnya birokrasi dan proses verifikasi yang kompleks.
Sumber : https://www.idntimes.com/life/inspiration/mengapa-data-bansos-gak-valid-c1c2-01-r6qkv-dvchtf