Menkes RI: Pemeriksaan Kesehatan Gratis Tidak Wajib Aktif BPJS Kesehatan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa kepesertaan BPJS Kesehatan tidak menjadi syarat wajib untuk mengikuti program pemeriksaan kesehatan gratis. Program ini direncanakan mulai berjalan pada Februari 2025. Hal ini disampaikan Menkes dalam temu media yang berlangsung di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, pada Rabu (22/1/2025).
Tidak Wajib BPJS untuk Skrining Kesehatan Gratis
Dalam pernyataannya, Menkes menegaskan bahwa masyarakat tetap bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis tanpa harus memiliki BPJS Kesehatan. Namun, bagi masyarakat yang membutuhkan pengobatan lanjutan, keberadaan BPJS Kesehatan aktif menjadi penting.
“Nggak harus (BPJS Kesehatan),” jelas Menkes. “Tapi kalau ada sakit, ada tatalaksananya. Kalau mau gratis, harus ada BPJS Kesehatan,” tambahnya.
Menkes juga mengimbau masyarakat untuk tetap mendaftar dan mengaktifkan BPJS Kesehatan guna mempermudah proses pelayanan kesehatan lanjutan, terutama jika hasil pemeriksaan mengindikasikan adanya kondisi yang membutuhkan penanganan lebih serius.
Penegasan dari Dirjen Kesehatan Primer
Senada dengan Menkes, Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas, Endang Sumiwi, menyampaikan bahwa meskipun pemeriksaan kesehatan gratis tidak mewajibkan BPJS, kepesertaan JKN aktif tetap diperlukan untuk mendukung pengobatan lanjutan sesuai skema yang berlaku.
“Yang gratis itu skriningnya, tapi tatalaksananya mengikuti skema. Kalau ada yang ditemukan fungsi ginjalnya buruk dan butuh rujukan ke rumah sakit, sedangkan BPJS-nya nggak aktif, itu akan sulit kalau tidak punya sumber daya untuk membayar sendiri,” jelas Endang.
Syarat Mengikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Untuk mengikuti program pemeriksaan kesehatan gratis ini, masyarakat diwajibkan mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile dari Kementerian Kesehatan. Setelah aplikasi diunduh, pengguna perlu melengkapi data diri yang nantinya digunakan sebagai dasar penjadwalan pemeriksaan kesehatan.
Setelah data diri lengkap, pengguna cukup menunggu notifikasi atau pemberitahuan dari aplikasi terkait jadwal dan lokasi pemeriksaan kesehatan. Program ini juga dirancang untuk dapat diakses oleh anggota keluarga lain, seperti anak-anak atau lansia, yang tidak memiliki ponsel.
“Yang nggak punya handphone tapi keluarganya ada, bisa masukin keluarganya. Jadi bapaknya, anaknya, bisa masukin. Kalau sama sekali nggak ada (gawai), itu bisa dibantu di FKTP,” tambah Endang.
Akses untuk Seluruh Anggota Keluarga
Bagi anggota keluarga yang tidak memiliki ponsel, profil mereka dapat ditautkan di akun SATUSEHAT Mobile milik anggota keluarga lain. Dengan fitur ini, program pemeriksaan kesehatan gratis dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga tanpa terkecuali. Jika tidak ada akses gawai sama sekali, fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) akan membantu proses administrasinya.
Pentingnya BPJS Kesehatan Aktif
Program ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Meski begitu, BPJS Kesehatan yang aktif tetap menjadi elemen penting untuk mempermudah akses layanan kesehatan lanjutan, terutama bagi mereka yang membutuhkan tatalaksana lebih kompleks.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar pentingnya kesehatan dan mendapatkan akses pemeriksaan yang lebih mudah dan terjangkau.