Sejarah Partai Demokrat
Sejarah Partai Demokrat dimulai pada tanggal 9 September 2001, ketika Anggaran Dasar resmi dibuat dan SBY menjadi inisiator utama. Pembentukan partai ini terjadi setelah kekalahan SBY dalam pemilihan wakil presiden pada tahun 2001, di mana meskipun ia memperoleh 90 suara, ia kalah dengan Hamzah Haz. Kekalahan tersebut menginspirasi pendukungnya untuk mencalonkannya sebagai presiden pada pemilu berikutnya.
Dengan dukungan anggota MPR dan tokoh masyarakat, partai politik dibentuk sebagai kendaraan politik bagi SBY. Tim Krishna Bambu Apus, yang dipimpin oleh Kurdi Mustofa dan dibantu oleh Vance Rumengkang, merumuskan konsep dasar dan platform Partai Demokrat. Setelah rapat-rapat dan diskusi yang dipimpin oleh SBY, Vance Rumengkang menyatakan rencana pendirian partai akan dilanjutkan dan hasilnya akan dilaporkan kepada SBY. Akhirnya, setelah beberapa kali rapat dan diskusi, disepakati untuk mendirikan partai politik yang diberi nama Partai Demokrat.
Pada tanggal 10 September 2001, Partai Demokrat didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM oleh Vance Rumengkang, Suthan Bathoegana, dan rekan-rekan mereka dengan jumlah anggota 99 orang. Dalam kepengurusan awal, Prof. Subur Budisantoso menjadi pejabat ketua umum, Prof. Irsan Tandjung sebagai pejabat sekretaris jendral, dan Vance Rumengkang sebagai bendahara umum. Setelah proses pengesahan oleh Departemen Kehakiman dan HAM pada tanggal 25 September, Partai Demokrat secara resmi dideklarasikan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2002.
Seiring dengan deklarasi berdirinya partai, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dibuat sebagai pedoman peraturan sementara. Pada tahun 2003, terjadi koreksi dan revisi terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM. AD/ART Partai Demokrat tetap berlaku dan mengikat hingga adanya perubahan pada kongres mendatang.
Perjalanan Partai Demokrat Dalam Pemilihan Umum
Partai Demokrat memainkan peran penting dalam politik Indonesia. Pada tahun 2004, SBY terpilih sebagai presiden setelah dipercayakan oleh 69,3 juta rakyat Indonesia. Selama memimpin, SBY berhasil mengamankan stabilitas sosial-politik, ekonomi, dan pertahanan-keamanan negara. Pada Pemilu Legislatif tahun 2004, Partai Demokrat berhasil meraih peringkat ke-5 dengan 7,45% suara dan 57 kursi di DPR.
Prestasi Partai Demokrat semakin menonjol pada Pemilu Legislatif 2009 dengan 150 kursi (26,4%) di DPR RI dan total suara 21.703.137 (20,4%). Namun, pada Pemilu 2014, Partai Demokrat berada di posisi keempat dengan 10,19% suara nasional (12.728.913).
Pada Kongres ke-V Partai Demokrat tanggal 15 Maret 2020, AHY terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat untuk masa bakti 2020-2025 secara aklamasi. AHY mengambil alih kepemimpinan dari ayahnya, SBY, dan berkomitmen membawa Partai Demokrat ke masa depan yang lebih baik.
Dengan sejarah panjangnya, Partai Demokrat memainkan peran penting dalam politik Indonesia. Dengan kepemimpinan baru di bawah AHY, partai ini berharap terus mengembangkan visi dan misi untuk melayani kepentingan rakyat serta memperkuat demokrasi di Indonesia.