Sejarah Partai Hanura
Partai Hanura awal sejarah didirikan berdasarkan gagasan dari Jenderal TNI Purnawirawan Wiranto dan beberapa tokoh nasional lainnya. Gagasan tersebut kemudian dibahas dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Jakarta pada tanggal 13-14 November 2006.
Pada pertemuan tersebut, tercapai delapan kesepakatan terkait dengan kesejahteraan rakyat yang menjadi dasar pendirian Partai Hanura. Delapan kesepakatan tersebut mencakup berbagai hal, antara lain:
- Dengan memperhatikan kondisi lingkungan global, regional, dan nasional, serta kinerja pemerintahan RI selama ini, mengisyaratkan bahwa sejatinya Indonesia belum berhasil mewujudkan apa yang diamanatkan UUD 1945.
- Memperhatikan kinerja pemerintahan sekarang ini maka kemungkinan tiga tahun yang akan datang akan sulit diharapkan adanya perubahan yang cukup signifikan, menyangkut perbaikan nasib bangsa.
- Oleh sebab itu perjuangan untuk mewujudkan terjadinya sirkulasi kepemimpinan nasional dan pemerintahan bukan lagi untuk memenuhi ambisi perorangan atau kelompok, namun merupakan perjuangan bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa.
- Perjuangan itu membutuhkan keberanian untuk menyusun strategi jangka panjang pada keseluruhan tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara guna mengembalikan kemandirian dan kebanggaan kita sebagai bangsa. - Untuk itu diperlukan pemimpin yang jujur, bijak, dan berani yang dapat menggalang persatuan, kebersamaan, dan keikhlasan, sebagaimana dahulu para pendahulu kita „berhimpun bersama sebagai bangsa untuk mencapai kemerdekaan‟. Sekarang saatnya kita berhimpun kembali sebagai bangsa guna menyelamatkan negeri kita.
- Kita kembangkan semangat perjuangan, „Semua untuk satu, satu untuk semua‟. Artinya, semua harus memberikan yang terbaik untuk satu tujuan bersama, yakni membentuk pemerintahan yang jujur dan berkualitas. Selanjutnya, pemerintahan itu benar-benar akan bekerja semata-mata untuk kepentingan rakyat Indonesia.
- Perjuangan itu akan kita wadahi dalam sebuah partai politik.
- Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati dan melindungi perjuangan yang tulus dan tulus ini untuk masa depan Indonesia yang
kita cintai bersama.
Kesepakatan tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk partai politik yang diberi nama Partai Hati Nurani Rakyat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Partai Hanura. Pendeklarasian partai ini dilakukan pada tanggal 21 Desember 2006 di Jakarta.
Partai Hanura Dalam Pemilu
Partai Hanura mengalami perjalanan yang bervariasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) dari tahun 2009 hingga 2019. Pada Pemilu 2009, partai ini berhasil memperoleh suara sebesar 3.922.870 (3,8%) yang mengantarkannya meraih 18 kursi. Kemudian, pada Pemilu 2014, Partai Hanura mencatatkan peningkatan suara menjadi 6.576.498 (5,26%) namun dengan penurunan kursi menjadi 16.
Sayangnya, pada Pemilu 2019, partai ini mengalami penurunan signifikan dalam perolehan suara, yaitu hanya 2.161.507 (1,54%) tanpa berhasil meraih kursi di DPR RI. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mengalami peningkatan suara dari Pemilu 2009 ke 2014, Partai Hanura mengalami kegagalan pada Pemilu 2019 dengan absennya kursi di parlemen.
Tokoh Pendiri Partai Hanura
Beberapa nama pendiri Partai Hanura antara lain: Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Yus Usman Sumanegara, Dr. Fuad Bawazier, Dr. Tuti Alawiyah AS, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Prof. Dr. Achmad Sutarmadi, Prof. Dr. Max Wullur, Prof. Dr. Azzam Sam Yasin, Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS., Jenderal Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, Samuel Koto, Letjend TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Marsdya TNI (Purn) Budhy Santoso, Djafar Badjeber, Uga Usman Wiranto, Letjend TNI (Purn) Ary Mardjono, Elza Syarief, Nicolaus Daryanto, Anwar Fuadi, Dr. Teguh Samudra, dan beberapa tokoh lainnya.
Visi Misi Partai Hanura
Visi Partai Hanura
- Kemandirian Bangsa: Partai Hanura bertujuan untuk membangun kembali kemandirian bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan negara yang bebas dari tekanan dan intervensi asing yang merugikan.
- Kesejahteraan Rakyat: Partai Hanura berkomitmen untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan berusaha keras dalam mencapainya.
Misi Partai Hanura
- Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan menjalankan negara secara demokratis, transparan, dan berdasarkan Pancasila, UUD 1945, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Melahirkan pemimpin yang berpotensi dalam berbagai hal dan selalu mengedepankan hati nurani dalam menjalankan tugas.
- Menegakkan hak dan kewajiban asasi manusia serta supremasi hukum yang berkeadilan secara konsisten, memberikan kepastian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat dan terdidik dengan landasan akhlak dan moral yang baik, memberikan kesempatan yang luas bagi kaum perempuan dan pemuda untuk turut serta dalam pembangunan bangsa.
- Membangun ekonomi nasional yang adil dan berwawasan lingkungan, menciptakan lapangan usaha dan pekerjaan yang luas untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat.
- Memberantas korupsi secara total guna mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan bermartabat.
- Mengembangkan otonomi daerah untuk mendorong pembangunan di seluruh negeri.
Logo Partai Hanura
Logo Partai Hanura terdiri dari empat warna yang memiliki makna dan simbolik tertentu. Warna-warna tersebut adalah putih, merah, coklat, dan hitam.
- Warna putih melambangkan kesucian dan terkait dengan hati nurani rakyat Indonesia.
- Warna merah melambangkan keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan dalam perjuangan.
- Warna coklat melambangkan kemandirian bangsa dalam meraih kesejahteraan rakyat melalui kearifan yang dimiliki.
- Warna hitam melambangkan keteguhan hati rakyat yang diiringi dengan ketegasan dalam mencapai cita-cita.