Apa Itu UNESCO? Mengenal Lembaga yang Mengatur Warisan Budaya Dunia
UNESCO, singkatan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, adalah organisasi internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfokus pada pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Didirikan pada 16 November 1945, UNESCO memiliki tujuan besar untuk membangun perdamaian melalui kerja sama internasional dalam bidang-bidang tersebut.
Organisasi ini memainkan peran penting dalam melindungi warisan budaya dunia, memastikan keberlanjutan tradisi, serta mempromosikan nilai-nilai universal seperti keadilan, hak asasi manusia, dan kebebasan. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang peran UNESCO, program-programnya, hingga kontribusi Indonesia dalam organisasi tersebut.
Program Warisan Dunia UNESCO
Salah satu program unggulan UNESCO adalah World Heritage, yaitu pengelolaan tempat-tempat yang dianggap memiliki nilai sejarah, alam, atau budaya luar biasa bagi umat manusia. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi, melestarikan, dan mempromosikan situs-situs penting seperti taman nasional, candi, pegunungan, dan kawasan bersejarah.
Warisan yang Diakui UNESCO
Di Indonesia, beberapa warisan budaya dan alam yang telah diakui UNESCO meliputi:
-
Candi Borobudur (1991): Sebagai salah satu candi Buddha terbesar di dunia.
-
Tari Saman (2011): Seni tari asal Aceh yang mengandalkan kekompakan dan harmoni gerak.
-
Subak Bali: Sistem irigasi tradisional yang mencerminkan harmoni antara manusia dan alam.
-
Geopark Gunung Sewu: Termasuk dalam jaringan Global Geoparks Network.
Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya peran UNESCO dalam menjaga warisan budaya dunia.
Sejarah Berdirinya UNESCO
UNESCO lahir di tengah harapan dunia pasca-Perang Dunia II. Pada 1942, negara-negara Eropa yang menghadapi perang mulai membahas rekonstruksi sistem pendidikan dan kebudayaan mereka. Diskusi ini akhirnya berujung pada pembentukan UNESCO di London pada 1945 dengan visi membangun solidaritas intelektual dan moral umat manusia untuk mencegah terulangnya perang dunia.
Kini, UNESCO memiliki 195 negara anggota dan lebih dari 50 kantor regional di seluruh dunia, dengan markas besar yang berlokasi di Paris, Prancis.
Tugas dan Fokus Utama UNESCO
UNESCO memiliki berbagai program dan inisiatif yang mencakup pendidikan, ilmu sosial, ilmu alam, kebudayaan, serta komunikasi dan informasi. Beberapa tugas utamanya adalah:
-
Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Melalui program pemberantasan buta huruf, pelatihan guru, dan pengembangan kurikulum.
-
Melindungi Warisan Budaya: Mencakup situs budaya, warisan takbenda, dan dokumen sejarah.
-
Membangun Dialog Antarbudaya: Untuk menciptakan perdamaian dan kerja sama internasional.
-
Menyediakan Platform Global: Untuk diskusi isu-isu global dan pengembangan kebijakan.
Peran Indonesia di UNESCO
Indonesia telah menjadi anggota UNESCO sejak 27 Mei 1950. Hingga saat ini, Indonesia aktif dalam berbagai program UNESCO, termasuk terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif periode 2023–2027. Sebagai anggota, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk:
-
Merumuskan kebijakan strategis.
-
Mengawasi pelaksanaan program-program UNESCO.
-
Mendorong efisiensi anggaran.
Selain itu, Indonesia juga berkontribusi melalui pelestarian budaya, seperti pengakuan terhadap batik (2009), jamu (2023), dan tari Saman.
UNESCO bukan hanya sebuah organisasi, tetapi juga simbol komitmen global untuk menjaga dan mempromosikan warisan dunia. Dengan perannya yang luas, UNESCO membantu menciptakan perdamaian melalui kolaborasi internasional di berbagai bidang penting.
Sebagai bagian dari UNESCO, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk terus memperkenalkan kekayaan budaya dan warisan alamnya ke panggung dunia, sekaligus berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Warisan budaya adalah identitas suatu bangsa. Dengan adanya UNESCO, nilai-nilai luhur dari masa lalu dapat terus diwariskan ke generasi mendatang.