Latar Belakang Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 24 Maret 1946, di mana rakyat Bandung membakar kota mereka sendiri untuk mencegah pasukan Sekutu dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) Belanda menggunakannya sebagai markas.
Berikut beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api:
-
Kedatangan Pasukan Sekutu dan NICA
Pada bulan Oktober 1945, pasukan Sekutu yang diboncengi NICA datang ke Bandung. Kedatangan mereka ostensibly untuk melucuti senjata tentara Jepang dan membebaskan tawanan perang. Namun, di balik itu, mereka memiliki agenda tersembunyi untuk kembali menguasai Indonesia.
-
Ultimatum Sekutu
Pasukan Sekutu kemudian mengeluarkan ultimatum kepada TRI (Tentara Republik Indonesia) untuk menyerahkan senjata dan mengosongkan Bandung Selatan. Ultimatum ini ditolak oleh TRI dan rakyat Bandung karena mereka tidak ingin kembali dijajah.
-
Strategi “Bumi Hangus”
Menghadapi situasi yang tidak menguntungkan, Kolonel A.H. Nasution, komandan Divisi III TRI, memutuskan untuk menerapkan strategi “Bumi Hangus”. Strategi ini bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan Sekutu dengan membakar semua infrastruktur vital di Bandung Selatan.
-
Semangat Juang Rakyat Bandung
Rakyat Bandung dengan penuh semangat dan pengorbanan mendukung strategi “Bumi Hangus”. Mereka membakar rumah-rumah, toko-toko, dan fasilitas umum lainnya dengan sukarela. Mereka lebih rela kehilangan harta benda daripada melihat Bandung dikuasai kembali oleh penjajah.
Tujuan Bandung Lautan Api
-
Membakar infrastruktur vital untuk menyulitkan pergerakan dan operasi militer mereka.
-
Menghilangkan akses mereka terhadap perkantoran, gudang penyimpanan, dan bengkel.
-
Mempersiapkan diri untuk perlawanan yang lebih efektif di kemudian hari.
-
Simbol perlawanan dan pengorbanan rakyat terhadap penjajahan.
-
Menginspirasi rakyat di wilayah lain untuk terus berjuang melawan penjajah.
Tokoh Bandung Lautan Api
-
Kolonel Abdul Haris Nasution
Kolonel Abdul Haris Nasution adalah salah satu tokoh penting dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Beliau merupakan Komandan Divisi III Tentara Republik Indonesia (TRI) pada saat itu. Bersama dengan para pejuang lainnya, Nasution memainkan peran kunci dalam memimpin dan mengorganisir pertahanan kota Bandung.
-
Mohammad Toha
Mohammad Toha juga merupakan tokoh yang terlibat dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Beliau adalah salah satu anggota militer Indonesia yang ditugaskan dalam misi menghancurkan gudang senjata/amunisi milik tentara sekutu. Keberhasilan Toha dalam misi tersebut memiliki dampak penting dalam mengurangi kekuatan musuh.
-
Sutan Syahrir
Sutan Syahrir adalah seorang tokoh yang turut berperan dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Bersama dengan Kolonel Abdul Haris Nasution, dia terlibat dalam menentukan strategi perang dan taktik mempertahankan kota Bandung dari serangan musuh.
-
Atje Bastaman
Atje Bastaman, seorang wartawan muda yang menulis untuk koran Suara Merdeka, juga memiliki peran dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Melalui tulisannya, Bastaman turut menyaksikan dan mendokumentasikan peristiwa terbakarnya Kota Bandung, memberikan kontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
-
Mayor Rukana
Mayor Rukana adalah tokoh penting dalam pertempuran Bandung Lautan Api. Sebagai komandan Polisi Militer Bandung, Rukana mencetuskan ide untuk membakar Bandung Selatan menjadi lautan api, sebagai bagian dari strategi pertahanan kota Bandung.
-
Ismail Marzuki
Ismail Marzuki, seorang komponis ternama, juga terlibat dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Peristiwa ini menjadi inspirasi bagi Marzuki untuk menciptakan lagu “Halo-Halo Bandung,” yang menjadi simbol semangat perjuangan masyarakat dalam menghadapi peristiwa tersebut.